
Rabu, 23 Maret 2011
Minggu, 20 Maret 2011
Nebeng rombongan sirkus menuju Jogja
(searah jarum jam: Roby, farid, ipong, geger, movid, vata, simbah juna, danish, andic)
foto ini diambil setelah keluar dari pintu tol cikampek, kalo mau tepatnya, yak..kami sedang berhenti mampir di warteg nikki. Ini adalah pertemuan pertama dengan jenny setelah gw resmi tidak memegang (me-manageri) mereka sejak maret 2010. temu kangen tentu menjadi sangat seru saat masing masing menceritakan cerita cerita ngehe pasca gw ninggalin jogja. lot of laugh, lot of fun and lot of days without them.
Sabtu, 05 Februari 2011
Sopan Pantun
Si Batil.
Lapakku kau lantak dengan galak, nafasku kau sesak dengan pajak. Lalu kemana itu para pembesar Bijak, diamkan si pencuri pajak.
-------------------------------------------------------------------------------------
Petuah Tuak.
Petuahmu buatku gundah, mana itu cerah? yang kudapati sekarang ingin muntah lihat pembesar semakin berulah
-------------------------------------------------------------------------------------
Nasi Hari ini.
Belum lupa rasanya terik siang tadi. kini kupacu lagi becak ini pagi2x. bagaimana mungkin tanah maljinawi ini bgitu sukar cari sesuap nasi.
-------------------------------------------------------------------------------------
Pejabat Teras.
Kubanting tulang ini keras2x agar bunyinya sampai ke mereka yg di teras, bhw kami lemas akan harga beras.
-------------------------------------------------------------------------------------
Gaji.
Wahai Bapak Pembesar negri. Tunjukan taji, lalu layaklah kau bertambah gaji. pakai nurani, lihat kanankiri, tetangga masi makan sekali sehari.
-------------------------------------------------------------------------------------
Makan nasi lawuh gajih.
Belum selesai rasanya letihku kayuh pedal becak ini kau sudah gaduh soal gaji. mari mampir ke geribik ku, hebat bila kautemui itu yang bernama nasi..
-------------------------------------------------------------------------------------
Rindu tapi Malu.
Belum selesai tangan ini melambai untuk pergimu. Rabu nya kau pinta kujemput. Tiada aroma lain lg dr sisimu selain deru Gebu Rindu dan aroma parfum plum mu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Dentum Mesum.
Belum tiba tangan ini kebahumu, kau sudah mulai mengulum senyum mesum. sungguh harum plum darimu buatk hasratku berdentum.
-------------------------------------------------------------------------------------
Tuhan..aku malu.
Seorang aku adalah satu. sama hal nya dgn penciptaku. dosa ku adalah: aku masih memikirkan soal sdikit banyak waktu utk segera dekat denganMu
-------------------------------------------------------------------------------------
Gerimis hari Kamis.
Hari itu kamis. kala ku peluk kau saat gerimis. Mungkin kau meringis tuk ingatnya kembali. Tapi itu kan kusimpan karena begitu manis.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bingkai.
Awasi dia yg suka jilati, tak satupun puji darinya yg meng-arti. siapkan bingkai diri, siapkan masa depanmu, kesempatan mungkin diberi cuma sekali.
-------------------------------------------------------------------------------------
Tahun baru.
Apa guna haru biru tahun baru, bila harga-harga bahan baku masih buat ku menggerutu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Rabu.
Hari itu rabu, saat rayuku buatmu tersipu. hidung mu memerah juga pipimu. masih terngiang rona itu. karena begitu lucu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bird have a Day.
no need to be rage about age. Old is Gold.
-------------------------------------------------------------------------------------
Detik Sunyi.
Mungkin jam akan seperti melambat, Karena tiap putaran yang menciptakan detak digelayuti harap dan sunyi yang sesak.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kelakar sang pakar.
Aku tak suka caramu berkelakar. Jika ku tak terbahak tawa seolah-olah aku bukanlah si golongan pintar.
-------------------------------------------------------------------------------------
Pramoedya.
Handal dalam membaur, tuturnya lentur, juangnya pantang kendur. seorang penulis bernama Noer.
-------------------------------------------------------------------------------------
Desas Densus.
Gear nya Khusus, Taktiknya membumihangus, si sasaran slalu brakhir terberangus dan dibungkus, timbulah desasdesus. itulah Densus
-------------------------------------------------------------------------------------
Sallut Ruhut.
Raut nya kusut, tastenya dangdut, mulut nya penyulut, Level self-confidence nya akut, mungkinkah itu Ruhut?
-------------------------------------------------------------------------------------
Gayus.
Penyamarannya jayus, Kasus nya serius, Perlakuannya khusus, dialah Gayus
-------------------------------------------------------------------------------------
Senja.
Setelah canda. lara. tawa masa muda, tibalah saat tua. senja jd teman setia nostalgia akan teman lama yg nanti jg segera brjumpa pula
-------------------------------------------------------------------------------------
Pura pura Asmara.
Asmara terkadang membara, asal kita ikut irama kurasa itu bukan problema
-------------------------------------------------------------------------------------
Lintingan si Keriting.
Lihat itu sikeriting sedang melinting, tak sadar dia mata buser mulai memicing. ah dasar sikeriting sinting, dia anggap itu bukanlah hal yg genting.
-------------------------------------------------------------------------------------
Percuma kau menyalak, sekali ku teriak kau terbelalak
-------------------------------------------------------------------------------------
A long way from Norway.
a long way from norway, she ask me to stay, i said come on, i dont have a strength to pay, even for a day.
-------------------------------------------------------------------------------------
Didikan Generik.
Hardik tak buatku Bergidik, lagak tengik mu buatku jijik. dasar kau terdidik generik.
-------------------------------------------------------------------------------------
yang hilang harus diterima dgn hati lapang. yg timpang harus disokong agar seimbang.
-------------------------------------------------------------------------------------
cantik tapi berisik, suka membuat pelik menjadi lebih pelik, tak heran banyak org yg ingin mencekik.
kalau ditilik sepertinya dia cerdik...tetapi slalu trjerat pd sbuah konflik.
Gerak gerik nya eksentrik...tapi tengik.
Trik trik nya penuh intrik, kadang membuat bergidik.
selidik punya selidik, trnyata dia terdidik generik.
-------------------------------------------------------------------------------------
Hal Hal.
Tangan di kepal, kita masih berjalan di aspal yg sama, membuat diri kita kebal tanpa terpal, lalu senyum saat dana halal masuk ke paypal.
Lapakku kau lantak dengan galak, nafasku kau sesak dengan pajak. Lalu kemana itu para pembesar Bijak, diamkan si pencuri pajak.
-------------------------------------------------------------------------------------
Petuah Tuak.
Petuahmu buatku gundah, mana itu cerah? yang kudapati sekarang ingin muntah lihat pembesar semakin berulah
-------------------------------------------------------------------------------------
Nasi Hari ini.
Belum lupa rasanya terik siang tadi. kini kupacu lagi becak ini pagi2x. bagaimana mungkin tanah maljinawi ini bgitu sukar cari sesuap nasi.
-------------------------------------------------------------------------------------
Pejabat Teras.
Kubanting tulang ini keras2x agar bunyinya sampai ke mereka yg di teras, bhw kami lemas akan harga beras.
-------------------------------------------------------------------------------------
Gaji.
Wahai Bapak Pembesar negri. Tunjukan taji, lalu layaklah kau bertambah gaji. pakai nurani, lihat kanankiri, tetangga masi makan sekali sehari.
-------------------------------------------------------------------------------------
Makan nasi lawuh gajih.
Belum selesai rasanya letihku kayuh pedal becak ini kau sudah gaduh soal gaji. mari mampir ke geribik ku, hebat bila kautemui itu yang bernama nasi..
-------------------------------------------------------------------------------------
Rindu tapi Malu.
Belum selesai tangan ini melambai untuk pergimu. Rabu nya kau pinta kujemput. Tiada aroma lain lg dr sisimu selain deru Gebu Rindu dan aroma parfum plum mu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Dentum Mesum.
Belum tiba tangan ini kebahumu, kau sudah mulai mengulum senyum mesum. sungguh harum plum darimu buatk hasratku berdentum.
-------------------------------------------------------------------------------------
Tuhan..aku malu.
Seorang aku adalah satu. sama hal nya dgn penciptaku. dosa ku adalah: aku masih memikirkan soal sdikit banyak waktu utk segera dekat denganMu
-------------------------------------------------------------------------------------
Gerimis hari Kamis.
Hari itu kamis. kala ku peluk kau saat gerimis. Mungkin kau meringis tuk ingatnya kembali. Tapi itu kan kusimpan karena begitu manis.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bingkai.
Awasi dia yg suka jilati, tak satupun puji darinya yg meng-arti. siapkan bingkai diri, siapkan masa depanmu, kesempatan mungkin diberi cuma sekali.
-------------------------------------------------------------------------------------
Tahun baru.
Apa guna haru biru tahun baru, bila harga-harga bahan baku masih buat ku menggerutu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Rabu.
Hari itu rabu, saat rayuku buatmu tersipu. hidung mu memerah juga pipimu. masih terngiang rona itu. karena begitu lucu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Bird have a Day.
no need to be rage about age. Old is Gold.
-------------------------------------------------------------------------------------
Detik Sunyi.
Mungkin jam akan seperti melambat, Karena tiap putaran yang menciptakan detak digelayuti harap dan sunyi yang sesak.
-------------------------------------------------------------------------------------
Kelakar sang pakar.
Aku tak suka caramu berkelakar. Jika ku tak terbahak tawa seolah-olah aku bukanlah si golongan pintar.
-------------------------------------------------------------------------------------
Pramoedya.
Handal dalam membaur, tuturnya lentur, juangnya pantang kendur. seorang penulis bernama Noer.
-------------------------------------------------------------------------------------
Desas Densus.
Gear nya Khusus, Taktiknya membumihangus, si sasaran slalu brakhir terberangus dan dibungkus, timbulah desasdesus. itulah Densus
-------------------------------------------------------------------------------------
Sallut Ruhut.
Raut nya kusut, tastenya dangdut, mulut nya penyulut, Level self-confidence nya akut, mungkinkah itu Ruhut?
-------------------------------------------------------------------------------------
Gayus.
Penyamarannya jayus, Kasus nya serius, Perlakuannya khusus, dialah Gayus
-------------------------------------------------------------------------------------
Senja.
Setelah canda. lara. tawa masa muda, tibalah saat tua. senja jd teman setia nostalgia akan teman lama yg nanti jg segera brjumpa pula
-------------------------------------------------------------------------------------
Pura pura Asmara.
Asmara terkadang membara, asal kita ikut irama kurasa itu bukan problema
-------------------------------------------------------------------------------------
Lintingan si Keriting.
Lihat itu sikeriting sedang melinting, tak sadar dia mata buser mulai memicing. ah dasar sikeriting sinting, dia anggap itu bukanlah hal yg genting.
-------------------------------------------------------------------------------------
Percuma kau menyalak, sekali ku teriak kau terbelalak
-------------------------------------------------------------------------------------
A long way from Norway.
a long way from norway, she ask me to stay, i said come on, i dont have a strength to pay, even for a day.
-------------------------------------------------------------------------------------
Didikan Generik.
Hardik tak buatku Bergidik, lagak tengik mu buatku jijik. dasar kau terdidik generik.
-------------------------------------------------------------------------------------
yang hilang harus diterima dgn hati lapang. yg timpang harus disokong agar seimbang.
-------------------------------------------------------------------------------------
cantik tapi berisik, suka membuat pelik menjadi lebih pelik, tak heran banyak org yg ingin mencekik.
kalau ditilik sepertinya dia cerdik...tetapi slalu trjerat pd sbuah konflik.
Gerak gerik nya eksentrik...tapi tengik.
Trik trik nya penuh intrik, kadang membuat bergidik.
selidik punya selidik, trnyata dia terdidik generik.
-------------------------------------------------------------------------------------
Hal Hal.
Tangan di kepal, kita masih berjalan di aspal yg sama, membuat diri kita kebal tanpa terpal, lalu senyum saat dana halal masuk ke paypal.
Sabtu, 23 Oktober 2010
Two Tone Daftpunk
A
DO YOU THINK YOU CAN HIDE FROM STARDOM?
In a word, yes. Because we are Daft Punk and we don't need to show our faces to get on a magazine cover or sell shitloads of records. Because we're young. Because we're sexy. Because we remember Juan Atkins and Frankie Knuckles and all the greats who went before us and didn't get the respect, the money or the magazine covers. Because, like them, we're ordinary boys who happen to make thrilling tunes; characters thrown up by a culture where it's the track's impact on the dancefloor that counts, not the artist's image. Can we hide from stardom? We already have. Writer: Matthew Collin Photographer: Antonio Petronzio

DO YOU THINK YOU CAN HIDE FROM STARDOM?
In a word, yes. Because we are Daft Punk and we don't need to show our faces to get on a magazine cover or sell shitloads of records. Because we're young. Because we're sexy. Because we remember Juan Atkins and Frankie Knuckles and all the greats who went before us and didn't get the respect, the money or the magazine covers. Because, like them, we're ordinary boys who happen to make thrilling tunes; characters thrown up by a culture where it's the track's impact on the dancefloor that counts, not the artist's image. Can we hide from stardom? We already have. Writer: Matthew Collin Photographer: Antonio Petronzio
Jumat, 22 Oktober 2010
Rabu, 30 September 2009
Langganan:
Postingan (Atom)